Renungan Harian: Senin, 28 April 2025 - Melepas Kebencian

Renungan Harian Senin, 28 April 2025 - Melepas Kebencian
Senin, 28 April 2025

Melepas Kebencian

Bacaan Alkitab : Kolose 3:12-17

Sering kali, bukan hal-hal besar dalam hidup yang membuat kita kesal. Banyak hal kecil yang lama kelamaan kian menumpuk. Kekesalan dapat berubah menjadi kebencian, dan itu membuat kita sangat mudah melupakan mengapa aku dulu begitu dengan orang seperti itu. Fakta bahwa dalam hidup ini kita mengalami rasa sakit. Kebencian menuntun kita kepada kepahitan dan menghancurkan hubungan dengan orang lain.

Ekspresi linguistik meminta maaf pada masyarakat Flores berupa larangan dengan memuat frasa “lopa moro” (bhs. Sikka); “ma'e gera” (bhs. Ende); atau “neka rabo” (bhs. Manggarai) yang memiliki arti 'jangan marah'. Pemilihan frasa tersebut lahir dari sistem nilai budaya yang berhubungan dengan relasi antara manusia dengan sesamanya. Bukan karena masyarakat Flores tidak memiliki budaya meminta maaf. Berbeda dengan budaya Jawa. Ekspresi meminta maaf dalam bentuk linguistik “njaluk pangapura” (Jawa Ngoko) untuk teman sebaya atau “nyuwun pangaksama” (Jawa Kromo) untuk orang yang lebih tua atau lebih dihormati.

Kebencian meruntuhkan hubungan, tetapi pengampunan membangunnya. Kolose 3:13 berkata, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Dengan melepaskannya dan mengampuni kita dapat mulai menjalani kehidupan yang lebih bermakna.


Permintaan maaf yang diucapkan dengan tulus, menuntun kita kepada pemulihan hubungan kedua belah pihak.

0 Komentar