Belajar dan Proses Kedewasaan
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 6:1-10
Untuk menjadi pribadi dewasa dan matang dalam Iman serta kerohanian perlu proses yang terus menerus, sebagaimana Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Tuhan Yesus selama masa hidupnya di dunia tidak pernah lepas dari segala proses pembentukan yang membuat hidupnya tidak mudah dan penuh tantangan. Proses tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan merombak semua pola kenyamanan yang selama ini kita rasakan.
Masa pertumbuhan Tuhan Yesus sebagai anak Maria dan Yusuf, si tukang kayu, mengalami pergumulan yang sama dengan kebanyakan manusia. Hidup dengan apa adanya, sederhana dan berdamai dengan keadaan. Dalam hal kesabaran, Tuhan Yesus pun sudah membuktikannya. Semua kisah pelayanan-Nya tertulis dalam Injil Sinoptik. Sabar itu sulit, melelahkan, menyakitkan dan membuat jiwa tertekan.Namun, jika kita mampu melewatinya, maka sabar itu akan menjadi indah dan arti sebuah kehidupan..
Figur kesabaran yang sempurna dapat kita temukan di dalam pribadi Tuhan Yesus sendiri. Keseriusan kita untuk belajar dan menjadi dewasa itu pasti akan diuji. Bila kita mau belajar sabar, maka kita akan bertemu orang² yang keras kepala. Bila kita mau belajar mengampuni maka kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang menyakiti kita. Bila kita mau belajar memberi, maka kita akan diperhadapkan dengan orang-orang yang kekurangan. Nantikan saja orang-orang atau masalah yang membuat kita dipandang rendah, maka kita akan menjadi orang yang rendah hati.
Bersabarlah dalam kesedihan, bersabarlah dalam kekecewaan. Bersabarlah dalam kesakitan, berusaha sabar untuk memenuhi ujian hidup. Apapun yang sedang kita alami dan hadapi, itulah proses belajar menjadi lebih bijaksana dan dewasa. Jangan marah dan menggerutu, tetapi belajarlah dan berikan respon dengan benar.
Pelajaran berharga hanya diperoleh pada situasi yang tidak kita harapkan, dan bukan saat kenyamanan menguasai
0 Komentar