Mengakui Kesalahan
Bacaan Alkitab : Mazmur 73:1-20
Tidak ada seorangpun yang tidak pernah melakukan kesalahan. Bahkan orang yang super hati-hati, bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan. Kesalahan itu bisa disebabkan oleh karena pemahaman yang tidak tepat terhadap sesuatu. Pemazmur Asaf melihat bahwa orang yang jahat hidupnya tampak lebih sejahtera. Mereka tidak mengalami kesakitan, sehat dan gemuk tubuh mereka, bahkan tidak mengalami kesusahan. Padahal cara hidup mereka sangat jahat, mulutnya penuh dengan kata-kata jahat dan hidup dalam tinggi hati. Pemazmur berkata, ”Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih. (11)”
Namun mulai ayat 16-20, ia menjadi sadar setelah pergi ke rumah Yehuwa dan merenungkan manfaat ibadah yang murni. Pemazmur Asaf menyadari kesalahannya, “aku dungu dan tidak mengerti seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.” Hal yang serupa juga dilakukan oleh Yunus terhadap penduduk Niniwe. Yunus tidak senang ketika Allah menginginkan Niniwe bertobat. Allah mengoreksi dan menyadarkan Yunus bahwa sudut pandangannya salah. Dengan mengakui kesalahan, membantu kita memelihara hubungan yang baik dengan Allah.
Allah tidak akan menghukum kita atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat jika kita mau mengakuinya dan melakukan sebisa bisanya untuk memperbaiki pikiran dan pemahaman yang salah, baik dengan kata-kata yang diucapkan tanpa dipikir lebih dahulu, atau tindakan yang gegabah. Datang dan akuilah kesalahan yang kita perbuat, karena Allah akan menerimanya.
Kesadaran atas kesalahan diawali dari keberanian mengakui kesalahan.
0 Komentar