Tajamnya Melebihi Pedang
Bacaan Alkitab: Ibrani 4:1-13
Di masa kuliah, ada seorang kakak rohani yang tidak saya suka. Kata-katanya tajam. Waktu itu saya memiliki tabiat malas dan boros, dan ia tanpa basa-basi menasihati saya dengan menggunakan firman Tuhan. Saya waktu itu sakit hati karena sangat terusik. Namun, olehnya saya banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Kata-kata firman Tuhan yang disampaikan terus menancap sampai sekarang di hati saya.
Ada beberapa orang yang tidak suka mendengarkan firman Tuhan, terutama ayat-ayat yang menegur tentang dosa dan memerintahkan orang harus berubah, karena sangat menyakitkan. Sering orang yang menyampaikan kebenaran firman Tuhan itu pun jadi korban. Firman Tuhan itu kuat dan tajamnya melebihi pedang bermata dua karena firman itu hidup. Jadi kalau seseorang, siapa pun orang itu, menyampaikan kebenaran firman Tuhan yang sangat menyakitkan dan menyinggung hati karena menegur dosa, jangan keraskan hati (ay. 7). Kita justru harus bersyukur mendapatkan firman itu karena itu tanda Tuhan mengasihi dan mau kita berubah menjadi lebih baik. Firman Tuhan itu berguna untuk menumbuhkan iman kita yang mendengar dan melakukannya.
Sikap lemah lembut merupakan kunci untuk memahami dan merangkul firman Tuhan. Ketika kata-kata-Nya menusuk hati dan menyakitkan, bukanlah sebagai hukuman, melainkan panggilan-Nya untuk bertobat. Kita harus bersyukur karena ketika firman Tuhan mengevaluasi kita, itulah proses penyucian dan pembentukan diri kita. Hati yang lemah lembut mampu menerima koreksi-Nya dengan rendah hati, sehingga kita dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana-Nya. Penting untuk mengingat bahwa setiap firman yang menyakitkan adalah bagian dari kasih sayang-Nya. Dia ingin membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dekat dengan
Nya, dan lebih bermakna dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, mari terbuka dan mau menerima perubahan yang Tuhan bawa melalui firman-Nya, dengan hati yang lemah lembut dan penuh rendah hati.
“Lembutkan hati kita saat menerima Firman Tuhan yang tajam menusuk dan menancap di hati”
0 Komentar