Kasih Tidak Buta
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 4:7-11
Tatkala menjumpai pasangan yang tampak kontras, komentar yang sering kita dengar adalah bahwa cinta itu buta. Ungkapan itu ingin menjelaskan tentang cinta romantis yang tampak tak masuk akal. Bagaimana mungkin perempuan cantik dan baik hati mau menikahi pria pengangguran yang buruk karakternya. Sulit pula menerima kenyataan bahwa pemuda tampan sempurna memilih perempuan tidak cantik sebagai pasangan hidupnya. Kita mengagumi pribadi yang terlihat superior, membayangkan bahwa ia siap berkorban bagi pasangannya yang lebih inferior.
Rasul Petrus mendorong jemaat agar saling mengasihi dengan sungguh-sungguh. Namun kasih yang dimaksud Petrus melampaui apa yang terjadi pada cinta romantis. Kasih murni tertuju tidak hanya pada seseorang yang dianggap istimewa. Kesabaran dan kelembutan sebagai ciri kasih menjadi karakter pribadi yang ditujukan bagi semua orang percaya. Saling merendah dan berkorban menjadi sifat mulia yang menguatkan satu sama lain. Kasih yang kudus merupakan cahaya yang menerangi relasi antar manusia. Sebagai kekuatan yang tak buta, kasih tersebut memiliki kemampuan unik untuk melihat jelas kelemahan dan kesalahan pada sesama. Meski demikian, kasih yang kudus tak lagi memperhitungkan kesalahan tersebut. Itulah puncak dari kesempurnaan kasih, di mana terjadi saling mengampuni, menciptakan fondasi dasar bagi hubungan yang sehat dan penuh berkat.Dalam realitas kehidupan sehari-hari, melibatkan diri dalam kasih seperti ini memerlukan keputusan yang disertai dengan tanggung jawab serius. Ia tidak datang dengan mudah, melainkan merupakan hasil dari komitmen yang kuat untuk meniru teladan Kristus yang menderita. Penderitaan Kristus bukanlah alasan untuk meratapi nasib, melainkan sumber inspirasi untuk bersukacita di tengah-tengah situasi sulit. Dengan memiliki kasih yang tulus dalam hidup kita, kita tidak hanya membuka pintu untuk transformasi pribadi, tetapi juga untuk perubahan di sekitar kita. Sehingga, dalam segala keadaan, kita dapat menjadi saksi nyata akan kekuatan lemah lembut yang mampu mengubah hati dan dunia.
“Mari berupaya mengasihi sungguh-sungguh tanpa terus mengungkit kelemahan dan kesalahan orang lain”
0 Komentar