Renungan Harian: Kamis, 27 Maret 2025 - Petrus Tidak Dibuang

Renungan Harian Kamis, 27 Maret 2025 - Petrus Tidak Dibuang
Kamis, 27 Maret 2025

Petrus Tidak Dibuang

Bacaan Alkitab: Yohanes 21:15-19

Bila Anda pemilik perusahaan, apakah yang Anda harapkan dari para manajer dan karyawan Anda? Mungkin Anda mendambakan agar pegawai terbaik Anda bersikap setia kepada Anda. Karyawan senior yang terlatih dan terampil dapat terus bertahan. Jangan sampai mereka meninggalkan Anda ketika perusahaan berada dalam kesulitan. Besar kemungkinan Anda tidak bakal merekrut kembali mereka yang pernah meninggalkan Anda ketika nantinya perusahaan berjaya kembali.

Namun Yesus tidak menjalankan misi-Nya sebagaimana pemilik perusahaan menjalankan usahanya. Dia memanggil murid murid-Nya untuk diajar dan dilatih untuk melayani. Sebagai guru, Ia justru merendah dan mencuci kaki semua murid-Nya. Pada malam sebelum disalibkan, Kristus menjamu murid-Nya dengan anggur dan roti sebagai tanda pengorbanan tubuh dan nyawa-Nya. Dalam keadaan tertekan dan sedih, Yesus masih begitu sabar ketika murid-murid Nya tertidur padahal mereka diminta berdoa. Yesus masih mampu menatap dengan kasih ketika Petrus menyangkal dan meninggalkan Nya. Setelah Yesus bangkit, Ia menghampiri Petrus, bertanya dengan lembut, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Bukan hendak memarahi Petrus, Yesus justru meminta Petrus menggembalakan domba-Nya.

Dalam setiap perjalanan ke-Kristenan, kita mengalami pasang surut, jatuh dan bangun. Mungkin saat ini, beban rasa bersalah dan kegagalan merayap dalam hati kita. Namun, perlu diingat bahwa Tuhan tidak mengabaikan kita sebagaimana Dia memperlakukan Petrus dengan lemah lembut. Meskipun kita terjatuh, kasih-Nya tidak pernah berkurang. Tuhan Yesus tetap setia dan penuh kasih, siap mengampuni dan memberikan kesempatan bagi kita untuk bangkit. Dalam kelemahan kita, Tuhan Yesus menunjukkan sikap-Nya yang lemah lembut. Kasih-Nya tidak menghakimi, melainkan mengajak kita untuk mendekat kepada-Nya. Jadi, jangan biarkan rasa bersalah dan kegagalan membuat kita menjauh, tetapi marilah kita meresapi kasih Nya yang tak terbatas. Dengan demikian, kita dapat mengalami pemulihan, tumbuh, dan berbuah dalam setiap langkah perjalanan kekristenan kita.


“Kasihilah Kristus, Penebus kita, dan mari kita memedulikan domba-domba-Nya”

0 Komentar