Renungan Harian: Kamis, 20 Maret 2025 - Bukti Kemurahan-Nya

Renungan Harian Kamis, 20 Maret 2025 - Bukti Kemurahan-Nya
Kamis, 20 Maret 2025

Bukti Kemurahan-Nya

Bacaan Alkitab: Kejadian 23:1-20

Sara, sang istri yang sangat dicintai oleh Abraham itu akhirnya meninggal di tanah Kanaan, tanah asing yang bukan milik keluarganya. Dalam tradisi saat itu, menjadi sebuah masalah besar apabila seorang asing menguburkan anggota keluarganya begitu saja di tanah yang bukan miliknya tanpa membeli tanah itu. Tetapi Tuhan menyatakan kemurahan-Nya. Apa yang kemudian dilakukan Tuhan kepada Abraham, mengajar kita 3 hal: Pertama, Tuhan menyatakan anugerah-Nya dengan melembutkan hati para pemimpin saat Abraham menyatakan keinginannya. Kedua, Tuhan tidak saja melembutkan hati para pemimpin Het, namun Ia juga membuka jalan bagi Abraham untuk dapat membeli tanah dan gua untuk penguburan istrinya. Sungguh menjadi hal yang tidak terduga mengingat Abraham adalah orang asing. Ketiga, kisah ini secara tersirat menegaskan kembali janji Tuhan mengenai Tanah Perjanjian. Meski hanya membeli sebidang tanah kecil saat itu, tetapi di masa depan, Tuhan akan membawa keturunannya untuk menduduki negeri itu sebagai tanah warisan.

Dalam setiap detik kehidupan, kita menghadapi cobaan dan kesedihan yang terkadang sulit untuk dimengerti. Kehilangan dan kemalangan mungkin menguji kekuatan dan ketabahan kita, tetapi di tengah-tengah kegelapan itulah kita menemukan cahaya kemurahan Tuhan. Kita belajar bahwa dalam setiap peristiwa sulit, janji Tuhan tetap kokoh dan setia. Saat kita merenungi perjalanan hidup, kita menyadari bahwa Tuhan adalah sosok yang setia. Meskipun badai menerpa dan kehampaan merajalela, Dia selalu hadir untuk umat-Nya. Keberadaan-Nya adalah mercusuar yang memandu kita melintasi lautan kehidupan yang penuh tantangan. Kita diajak untuk memandang kepada Tuhan yang Maha Murah, yang kasih-Nya melimpah dalam segala keadaan. Dalam momen-momen sulit, kita diingatkan untuk memegang erat janji Tuhan. Ia adalah Sang Penjaga yang tak pernah tidur dan Sang Pemelihara yang selalu mengasihani. Meskipun segala sesuatu terasa sulit dan tak terjangkau, Tuhan tetap setia pada janji-Nya. Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam kesulitan.

Marilah kita memegang teguh keyakinan bahwa di balik setiap kesedihan, ada keajaiban yang sedang diatur oleh Tuhan. Dalam kelemahan dan kegentaran kita, Tuhan tetap lembut membimbing langkah-langkah kita. Jadikanlah setiap detik hidup sebagai bukti bahwa kemurahan Tuhan senantiasa menyertai kita.


“Allah kita setia! di tengah ketidakpastian yang terjadi Ia menunjukkan kemurahan-nya.”

0 Komentar