Renungan Harian: Jumat, 21 Maret 2025 - Menghargai Orang Lain

Renungan Harian Jumat, 21 Maret 2025 - Menghargai Orang Lain
Jumat, 21 Maret 2025

Menghargai Orang Lain

Bacaan Alkitab: Yakobus 3:1-12

Orang senang berdekatan dengannya. Tutur katanya lembut dan penuh perhatian. Tidak terdengar dia menyerang atau merendahkan orang lain. Juga, tidak pernah dia menjadikan orang lain sebagai bahan gurauan. Dia justru senang mendukung dan menghargai. Orang merasa terhibur dan lebih bersemangat olehnya. Tidak banyak orang seperti dia yang belajar mengendalikan lidahnya dan lebih banyak melontarkan kata-kata positif.

Yakobus memberi nasihat soal perkataan. Cara kita menggunakan lidah sering tidaklah bijaksana. Lidah yang tampak kecil ternyata memiliki kekuatan besar. Bagaikan kemudi kecil pada kapal besar, demikianlah kekuatan lidah dalam hidup kita (ay. 4). Namun daya rusaknya pun dahsyat, laksana api kecil yang sanggup membakar habis hutan (ay. 5). Manusia sulit mengendalikannya. Yakobus pun mengemukakan sebuah pertentangan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita memuji Tuhan sambil menghina orang yang Tuhan ciptakan (ay. 9)? Selaras dengan pemikiran Yakobus, kita seharusnya menghormati Tuhan dengan menghargai sesama melalui perkataan kita.

Tuhan adalah pribadi yang lembut dan penuh kasih. Ia tidak pernah merendahkan atau menyakiti kita. Sebaliknya, Ia selalu bersikap lembut dan penuh pengertian. Ia sabar menghadapi kita, bahkan ketika kita tidak layak untuk dikasihi-Nya. Sikap lemah lembut Tuhan ini seharusnya menjadi teladan bagi kita dalam hidup bermasyarakat. Kita harus belajar untuk bersikap lembut dan penuh penghargaan kepada orang lain. Hal ini dapat kita lakukan dengan menggunakan kata-kata yang baik dan membangun. Kata-kata penghargaan dapat berupa pujian, apresiasi, atau sekedar kata-kata yang menunjukkan perhatian kita kepada orang lain. Kata-kata tersebut dapat membuat orang lain merasa dihargai dan dicintai. Marilah kita mulai hari ini untuk lebih sering menggunakan kata-kata penghargaan kepada orang lain. Dengan demikian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh kasih.


“Kiranya kita dapat menggunakan kata-kata kita untuk membangun dan menghargai sesama kita”

0 Komentar