BISIK - DOA CARTER
Bacaan Alkitab: Nehemia 2:1-8
Pada 17 September 1978 Perjanjian Camp David ditandatangani sekaligus menandai berakhirnya perang antara Mesir dan Israel yang telah banyak memakan korban jiwa. Banyak pihak merasa lega. Namun, tak banyak yang mengetahui, perjanjian damai tersebut nyaris gagal. Di tengah suasana panas dan kritis, Presiden Jimmy Carter mengambil langkah menerobos kebekuan demi melunakkan hati kedua pemimpin negara yang sedang bertikai. Ia mengawali tindakan itu dengan sejenak berdoa kepada Tuhan, seperti yang selalu dilakukannya. Tuhan mengabulkan doanya.
Bisik-doa Carter serupa dengan yang dilakukan Nehemia, juru minuman raja Persia, Artahsasta (ay. 1). Sebelum menjawab pertanyaan baginda dalam percakapan yang penting dan menegangkan itu, Nehemia berdoa, dan Tuhan mengabulkannya. Percakapan yang ikut menentukan hari depan bangsa yang baru pulang dari pembuangan di Babel itu membuahkan hasil. Raja menandatangani surat-surat yang kelak memperlancar pembangunan kembali tembok Yerusalem pada 445 SM (ay. 7-8).
Doa, meski tersembunyi dari sorotan mata dunia, memiliki kekuatan luar biasa yang mampu mengubah arah hidup dan memberikan ketenangan dalam badai kehidupan. Kadang-kadang, dalam keheningan doa, terdapat keajaiban yang tidak terlihat oleh mata, namun terasa dalam kedalaman hati. Kekuatan doa juga terasa dalam pengambilan keputusan. Doa memberikan kejernihan pikiran dan memandu langkah-langkah yang diambil. Sebuah keputusan yang didasarkan pada doa memiliki dampak yang meluas, membawa berkat bagi banyak orang. Dunia ini, dengan segala kompleksitas dan tantangannya, membutuhkan doa yang tulus. Masyarakat kita, gereja tempat kita beribadah, dan keluarga yang menjadi pondasi kehidupan kita, semuanya memerlukan kehadiran doa kita. Jadi, mari kita tanamkan kebiasaan berdoa, karena setiap doa kita membawa harapan, kedamaian, dan perubahan.
“Jangan pernah memandang rendah doa,
banyak peristiwa besar ditopang olehnya”
0 Komentar