Renungan Harian: Senin, 17 Februari 2025 - Iman, Pengharapan dan Kasih

Renungan Harian Senin, 17 Februari 2025 - Iman, Pengharapan dan Kasih
Senin, 17 Februari 2025

Iman, Pengharapan dan Kasih

Bacaan Alkitab:1 Korintus 13:8-13

Keadaan seseorang secara rohani dapat diketahui dengan memeriksa tiga hal berikut dalam diri mereka: iman, pengharapan dan kasih. Iman berbicara tentang kepercayaan seseorang kepada Tuhan, pengharapan berbicara tentang seberapa fokus kita kepada masa depan (Sorga), serta kasih adalah bagaimana kita memperlakukan sesama kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita. Dalam Surat Paulus kepada jemaat di Kolose, ia menuliskan demikian, "Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga (Kol. 1:3-5a).

Iman, pengharapan dan kasih adalah kebajikan rohani yang Allah ingin lihat dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Namun bagaimana memastikan agar kita memiliki ketiga hal ini dalam diri kita? Agar memiliki iman, pengharapan, dan kasih kita harus memiliki hubungan yang erat dengan sumbernya, yaitu Tuhan Yesus. Iman bisa kuat bukan karena kapasitas kita, tetapi karena Kristus yang menjadi fondasi iman.

Bagaimana halnya dengan pengharapan? Pengharapan menjadi kokoh di tengah pergumulan hidup karena Roh Kudus yang mendiami hati kita. Dia terus memberi semangat, kekuatan, dan keyakinan untuk terus berharap kepada-Nya. Melalui Roh-Nya, kita terus-menerus diberi daya baru agar kita boleh berharap dalam kondisi tanpa harapan sekalipun. Dan yang ketiga adalah kasih. Kasih adalah karakter Allah yang ditanamkan dalam diri kita dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan orang Kristen saat menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan secara pribadi. Kasih adalah anugerah yang tetap ada dan berlangsung terus. Karunia akan berlangsung sementara saja di bumi. Karunia, nubuatan, bahasa Roh, akan terhenti saat meninggalkan dunia. Sementara kasih adalah hakikat Allah yang kekal. Kasih harus selalu diutamakan dalam seluruh eksistensi hidup dan pelayanan kita.

Bagaimana kualitas iman, pengharapan dan kasih kita kepada Tuhan selama ini? Dengan terus menerus berpaut kepada-Nya, iman harap dan kasih kita akan terus dikuatkan dan diteguhkan dalam segala dinamika kehidupan yang ada.


Marilah terus bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan kasih. Tapi yang terutama kasihilah Tuhan dan sesama dengan sungguh dan murni.

0 Komentar