Bersyukur Karena Kasih Setia-Nya
Bacaan Alkitab: Mazmur 107:21-31
Setelah mengunjungi istrinya di ruangan khusus penderita Alzheimer, Pendeta Browning Ware yang sudah emeritus menggambarkan situasi saat ia dan para sahabatnya akan meninggalkan tempat itu: "Kami saling berpelukan dan berdoa sambil bergandengan tangan. Begitu banyak hal yang patut disyukuri! Saya bersyukur atas keluarga, teman, dan atas kasih setia-Nya yang begitu besar, yang membebaskan kami bahkan saat kami terjebak dalam situasi yang mencekam." Demikianlah kalimat yang keluar dari mulut pendeta Browning Ware.
Saat kita berhenti sejenak untuk mensyukuri segala berkat Allah, penting bagi kita untuk mengingat bahwa harta kita yang paling berharga adalah kasih-Nya yang tak berkesudahan. Sering kali ucapan syukur kita mengalir seiring dengan pasang-surutnya kondisi kesehatan dan keuangan kita. Kita menyamakan berkat Allah dengan kebebasan dari penderitaan dan kesedihan. Namun, melalui iman dan pengalaman, kita belajar bahwa kasih Allah yang besar bagi kita sebagaimana yang diungkapkan dalam diri Yesus Kristus mampu menenangkan hati dan pikiran kita, bahkan dalam situasi paling berat sekalipun.
Dalam Mazmur 107, frasa "Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia" diulang hingga empat kali (ayat 8,15,21,31). Inti dari Mazmur ini adalah mengucapkan syukur atas kasih setia Tuhan yang terus-menerus dinyatakan kepada umat-Nya, betapapun tidak layaknya umat menerima belas kasih Allah.
Betapa luar biasa kasih setia Tuhan dibandingkan dengan pemberontakan dan keberdosaan kita. Kasih setia Tuhan selalu menopang kita, walaupun kita sama seperti Israel tidak layak ditolong. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa Syukur kita atas kasih setia Allah yang besar, marilah kita persembahkan hidup yang berkomitmen di hadapan-Nya, yaitu dengan hidup lebih setia, taat dan berserah mengikut Tuhan dan melakukan firman-Nya. Tidak hanya itu, kita juga rindu untuk menceritakan kebaikan dan kasih setia Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita sehingga mereka mendengar dan dapat merasakan kebaikan-Nya dan ikut memuliakan-Nya.
Bukan kesehatan atau kekayaan, melainkan kasih Allah yang tak berkesudahan membebaskan kita dari segala situasi hidup
David McCasland
0 Komentar