Renungan Harian: Kamis, 23 Januari 2025 - Percaya pada Proses

Renungan Harian Kamis, 23 Januari 2025 - Percaya pada Proses
Kamis, 23 Januari 2025

Percaya pada Proses

Bacaan Alkitab: Roma 8:28

Albert Einstein, raksasa fisika, pernah berkata, "Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan; hanya cahaya yang dapat melakukannya. Kebencian tidak dapat mengusir kebencian; hanya cinta yang dapat melakukannya." Ungkapan indah ini tak hanya berlaku dalam dunia fisika, tapi juga dalam perjalanan iman kita. Seringkali, kita dihadapkan pada fase-fase gelap, momen-momen ketidakpastian, dan jalan berliku yang mengaburkan tujuan akhir. Saat itulah, iman menjadi kompas, dan kepercayaan pada proses menjadi cahaya yang menerangi langkah kita.

Alkitab sendiri penuh dengan kisah-kisah tentang mempercayai proses. Yusuf dilempar ke sumur, dijual ke perbudakan, dan bertahun-tahun menghadapi ketidakadilan. Namun, ia tetap setia, berpegang pada imannya, dan akhirnya Tuhan mengangkatnya menjadi penguasa Mesir, menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. (Kejadian 37-41). Kita, para peziarah iman, pun tak luput dari proses serupa. Kehilangan harapan, doa yang tak terjawab, impian yang tunda, dan kegagalan yang menimpa dapat menggoyahkan kepercayaan kita pada kebaikan Tuhan. Percayalah, Tuhan tidak pernah membohongi kita. Rencana-Nya memang sempurna, tetapi cara Dia mewujudkan rencana itu mungkin berbeda dari apa yang kita bayangkan. Percaya pada proses bukan berarti pasrah tanpa upaya.

Perjalanan iman itu seperti menapaki gunung. Puncaknya indah, menjanjikan pemandangan spektakuler, tetapi jalanannya curam, berbatu, dan kadang berkabut. Kita bisa memilih untuk mengeluh, bersungut-sungut, dan menyerah di tengah jalan. Atau, kita bisa memilih untuk mempercayai proses, menikmati keindahan pepohonan dan kicau burung, dan bersyukur atas udara segar yang menyehatkan. Dengan iman yang teguh, kita akan sampai di puncak, bukan hanya menikmati pemandangan, tetapi juga bersyukur atas proses yang membentuk kita menjadi pendaki yang tangguh.

Jadilah orang yang bertumbuh kuat dalam proses, bukan orang yang hancur karena ketidakpastian. Percayalah pada Tuhan, karena Dia, sang Guru Agung, selalu menyertai kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Dan, pada akhirnya, kelak kita akan menyaksikan kebaikan-Nya bersinar terang dalam hidup kita, sebagaimana matahari terbit setelah malam yang panjang.'


"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
(Yohanes 14:1)

0 Komentar