Ketahanan Menghadapi Kegagalan
Bacaan Alkitab: Filipi 3:10-14
Steve Jobs, sebagaimana kita tahu, bukanlah seseorang yang asing dengan kegagalan. Ia dipecat dari perusahaan yang ia dirikan, Apple, namun kemudian kembali dengan penuh kemenangan, membawa Apple menjadi raksasa teknologi dunia. Perjalanan Jobs dipenuhi dengan lika-liku, jatuh bangun, namun ia tak pernah terkungkung oleh kegagalan. Ia terus lapar akan inovasi, dan “tetap bodoh” dalam artian tak pernah angkuh terhadap pencapaiannya. Ketahanan menghadapi kegagalan bukanlah semata-mata tentang kegigihan atau pantang menyerah. Ketahanan sejati bersumber dari hubungan kita dengan Kristus. Dialah fondasi kekuatan kita, Dialah sumber penghiburan dan pengharapan kita. Roma 8:31 berkata, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Dengan Kristus sebagai sandaran hidup, kegagalan tidak lagi menjadi batu penghalang, melainkan batu pijakan untuk melangkah lebih tinggi.
Kegagalan, dalam perspektif iman, bukanlah akhir dari segalanya. Sebagaimana Paulus katakan dalam Filipi 3:14, "Aku berlari kepada tujuan untuk memperoleh upah panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Paulus berfokus pada tujuan akhir, pada panggilan sorgawi yang menanti. Kegagalan-kegagalan yang ia alami hanyalah hambatan sementara, bukan titik finish perlombaan imannya. Kristuslah teladan utama ketahanan menghadapi kegagalan. Ia ditolak, difitnah, dan disalibkan, namun Ia bangkit kembali dalam kemenangan. Kegagalan terbesar dunia menjadi batu loncatan terbesar bagi penebusan umat manusia. Jadi, jemaat Kristus, marilah kita belajar dari Kristus sendiri. Tetaplah lapar akan pertumbuhan iman, tetaplah haus akan kebenaran Firman Tuhan. Jangan biarkan kegagalan melumpuhkan kita, sebaliknya, jadikanlah ia bahan bakar untuk bangkit dan berlari lebih kencang lagi. Ingatlah, dengan Kristus sebagai kekuatan kita, kegagalan bukanlah titik akhir, melainkan titik balik menuju kemenangan.
"Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas."
- Henry Ford -
0 Komentar