Artikel: Pengelolaan Sampah Organik

Artikel: Pengelolaan Sampah Organik

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Sampah organik cenderung mudah terurai secara alami oleh mikroorganisme menjadi bahan organik yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air.

Penguraian timbunan sampah yang mengandung sampah organik secara anaerob akan menyebabkan timbulnya gas metana yang merupakan gas rumah kaca. Untuk membatasi konsentrasi gas metana dalam atmosfer bumi, dapat dilakukan pengelolaan sampah organik.

Pengelolaan sampah organik tentunya harus dimulai dengan memilah atau memisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik, yaitu sampah yang sulit terurai di alam, misalnya kaleng bekas, botol plastik, dan lain-lain.

Sampah organik seperti daun-daunan dan kulit buah dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat salah satunya menjadi makanan. Selain untuk mengurangi konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer, pengelolaan sampah organik yang baik menjadi makanan juga dapat membantu mengurangi resiko krisis pangan di dunia.

Pengelolaan sampah organik bisa dimulai melalui hal sederhana dirumah, lho! Salah satunya dengan memisahkan sampah organik dengan anorganik. Dengan begitu, sampah organik dapat kita manfaatkan agar lebih berguna, serta sampah seperti botol plastik dan kertas dapat kita kirim ke bank sampah untuk didaur ulang oleh pengepul sampah.

0 Komentar