Renungan Harian: Senin, 16 Desember 2024 - Kelahiran yang Mengubah Dunia

Renungan Harian Senin, 16 Desember 2024 - Kelahiran yang Mengubah Dunia
Senin, 16 Desember 2024

Kelahiran yang Mengubah Dunia

Bacaan Alkitab: Matius 1:18-25

Ketika membaca kisah kelahiran Yesus, kita dapat melihat kesederhanaan yang mencolok dalam bagaimana Raja segala raja ini memilih datang ke dunia. Matius 1:18 mencatat bahwa kelahiran Yesus Kristus terjadi dalam keadaan yang tidak biasa (supranatural). Maria, yang belum menikah, mendapati dirinya mengandung oleh kuasa Roh Kudus. Sebagai seorang gadis desa yang sederhana, dia mungkin tidak memiliki tempat yang terhormat di mata manusia, tetapi Allah memilihnya untuk menjadi ibu dari Sang Juruselamat. Namun, terlepas dari keanehan situasi ini, Yusuf, calon suami Maria, juga muncul sebagai sosok yang sederhana. Meskipun dia bisa dengan mudah menceraikan Maria secara terbuka karena kehamilannya yang tidak biasa, ia memilih bertindak dengan kesederhanaan dan kerendahan hati. Matius 1:19 mencatat bahwa Yusuf, sebagai seorang yang benar, memutuskan untuk menceraikan Maria secara diam-diam, tanpa mengeksposnya pada kehinaan publik. Melalui malaikat dalam mimpinya, Yusuf kemudian memahami rencana Allah yang luar biasa ini. Dia menerima Maria sebagai istrinya dan bersedia menjadi ayah angkat bagi Yesus. Dalam kesederhanaan hati Yusuf, kita melihat tanggapan yang patut dicontohkan ketika dihadapkan pada kejutan hidup yang besar.

Ketika kita memandang kelahiran Yesus, kita melihat Tuhan yang memilih datang dalam keadaan yang sederhana, melalui keluarga yang tidak mencolok. Tidak ada kekayaan atau pangkat tinggi yang menyertai kelahiran-Nya; sebaliknya, ada kerendahan hati dan kesederhanaan yang memancar.

Bagi kita, pesan Natal tentang kesederhanaan ini memiliki makna mendalam. Kita diajak untuk melihat kebesaran Tuhan di tengah-tengah keseharian kita yang sederhana. Mungkin kita tidak memiliki apa yang dipandang oleh dunia ini, tetapi kita dapat menemukan kehadiran Allah di setiap detik kehidupan kita yang sederhana. Marilah kita mengambil contoh kesederhanaan Maria dan Yusuf dalam menghadapi kehendak Tuhan yang luar biasa ini.


“Biarkan kesederhanaan hati kita membuka pintu bagi Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya dalam hidup kita.”

0 Komentar