Kebesaran Tuhan dalam Tindakan Kasih
Bacaan Alkitab: Matius 13:53-58
Pada bagian ini kita menjumpai Yesus kembali ke rumah. Ia datang dengan Dia mengajar di rumah ibadah dan mengadakan mujizat-mujizat di situ, namun reaksi penduduk setempat terkejut dan ragu. Mereka bertanya, “bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" (ay. 55-56).
Sebaliknya, dia datang dari Nazaret sebagai anak seorang tukang kayu. Dalam kesederhanaan-Nya, Yesus mengajarkan kita kebenaran yang mendalam. Di mana Kebesaran Kerajaan Allah tidak selalu terlihat dalam kemegahan dunia ini. Ia menunjukkan kepada kita bahwa kesederhanaan dan kerendahan hati membuka pintu terjadinya mukjizat Tuhan. Saat merayakan Natal, kita perlu memikirkan arti kesederhanaan.
Ia dilahirkan di tempat yang hina sebagai tanda kasih sayang Tuhan kepada seluruh kita semua. Kita sering mencari kehebatan di dunia ini, namun Natal mengajarkan kita untuk melihat keagungan dalam kerendahan hati, kesederhanaan dan cinta. Kita dipanggil untuk dengan rendah hati melayani dan merayakan Kristus, Anak Allah yang datang untuk menyelamatkan. Mari kita pikirkan lagi. Apakah kita sudah membuka hati untuk menerima Tuhan dalam segala kesederhanaan-Nya, ataukah kita lebih memilih mencari Dia dalam kemuliaan dunia?
“Semoga kita meneladani kerendahan hati Yesus dan menemukan kebesaran Tuhan dalam setiap tindakan kasih.”
0 Komentar