Jalan Menuju Sukacita
Bacaan Alkitab: Mazmur 16:1-11
"Setelah berjam-jam terjebak karena salah memilih jalan pendakian, secercah harapan akhirnya muncul di tengah keputusasaan dan ketakutan yang kami alami. Tepat saat kami melihat tim SAR mendekat, hati kami dipenuhi dengan rasa sukacita dan syukur yang tak terkira. Itu adalah momen penuh emosi ketika kami menyadari bahwa kami akan selamat dan kembali ke jalan pendakian yang benar. Ungkapan terima kasih kami tak cukup untuk menggambarkan betapa leganya dan bersyukurnya kami atas kedatangan mereka.” Kata seorang pemuda yang menjadi pemimpin sebuah kelompok pendakian di salah satu gunung yang ada di wilayah Indonesia. Mungkin demikian jugalah ungkapan perasaan Pemazmur sewaktu menuliskan bagian ayat dalam bacaan kita hari ini.
"Setelah berjam-jam terjebak karena salah memilih jalan pendakian, secercah harapan akhirnya muncul di tengah keputusasaan dan ketakutan yang kami alami. Tepat saat kami melihat tim SAR mendekat, hati kami dipenuhi dengan rasa sukacita dan syukur yang tak terkira. Itu adalah momen penuh emosi ketika kami menyadari bahwa kami akan selamat dan kembali ke jalan pendakian yang benar. Ungkapan terima kasih kami tak cukup untuk menggambarkan betapa leganya dan bersyukurnya kami atas kedatangan mereka.” Kata seorang pemuda yang menjadi pemimpin sebuah kelompok pendakian di salah satu gunung yang ada di wilayah Indonesia. Mungkin demikian jugalah ungkapan perasaan Pemazmur sewaktu menuliskan bagian ayat dalam bacaan kita hari ini.
Dalam bagian firman Tuhan ini, Pemazmur mengingatkan kita sebagai umat Tuhan bahwa kehadiran Tuhan menjadi sumber kehidupan yang penuh sukacita. Ini bukanlah kebahagiaan yang bersifat sementara, melainkan sukacita melimpah, yang lahir dari hubungan mendalam dengan Sang Pencipta kita. Selain itu, Pemazmur menuliskan kalimat “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan” yang merupakan ajakan untuk mengikuti jalan Tuhan. Jalan yang penuh dengan hikmat, kasih, dan kebenaran. Dengan mengikuti jalan ini, kita tidak hanya menemukan sukacita dalam perjalanan, tapi juga menikmati janji sukacita yang tak ada habisnya.
Sebagai murid Kristus, mata kita dibukakan kembali akan realitas bahwa sukacita sejati dapat ditemukan dalam hadirat Tuhan dan mengikuti jalan-Nya.
Marilah, setiap hari kita berusaha menjadikan Dia pusat dari kehidupan kita dan mengalami sukacita yang sesungguhnya di dalam Dia
0 Komentar