Orang Sederhana yang Diselamatkan
Bacaan Alkitab: Mazmur 116:1-7
Sudah sampai di mana kita memahami akan makna dari Natal yang kita rayakan setiap tahun? Kita semua berharap Natal yang kita rayakan benar-benar adalah suatu perayaan sukacita atau ucapan syukur, karena Yesus telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita semua. Ini yang harus menjadi dasar dari setiap ibadah atau penyembahan kita kepada Tuhan, yang senantiasa melihat hati kita yang sungguh untuk datang kepada-Nya.
Mazmur ini penuh dengan ungkapan syukur dan ketergantungan pada Allah. Hal yang perlu direnungkan adalah tentang sikap kesederhanaan dan ketulusan kita dalam beribadah kepada Tuhan. Dalam doa dan syukur, kita dapat menemukan keindahan dalam kesederhanaan hati yang mengakui kasih dan belas kasih Allah. Pemazmur mengatakan, “Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.” Inilah rahmat dan penyataan kasih Tuhan kepada Daud, yang diungkapkan dengan penuh syukur kepada Tuhan.
Di sini juga diajarkan bahwa kesederhanaan adalah panggilan untuk hidup dalam ketaatan dan terima kasih kepada Tuhan. Sikap ini membawa kita ke dalam pengakuan akan ketergantungan kita pada-Nya, menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah-Nya. Seperti kata pemazmur, “TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.”
Melalui renungan ini, marilah kita membuka hati kita untuk menggali kesederhanaan dan ketulusan dalam hubungan kita dengan Allah. Dengan rendah hati dan syukur, kita dapat mengalami kehadiran-Nya yang membawa keselamatan dan sukacita. Kesederhanaan dalam menyembah Tuhan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, menciptakan ruang bagi hubungan yang lebih mendalam dan penuh kasih.
“Natal yang kita rayakan harus mengarah pada karya keselamatan Kristus bagi setiap orang yang mau percaya pada-Nya”
0 Komentar