Bersatu Dalam Kristus
Bacaan Alkitab: Efesus 4:1-6
Dalam suatu kepanitiaan Natal terjadi perdebatan yang cukup serius ketika rapat berlangsung. Hal yang sedang didiskusikan mengenai tempat pelaksanaan. Ada yang ingin agar Natal tahun ini dilakukan di tempat terbuka (outdoor), sedangkan ada yang tidak setuju, karena sebaiknya diadakan di ruang tertutup (indoor). Dan masih banyak lagi perdebatan yang terjadi. Dan setelah rapat malam itu, kepanitiaan terbagi menjadi dua kubu. Jikalau terus seperti ini, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, acaranya tidak jadi atau Natal tahun ini menjadi kehilangan sukacita, dan hanya sekedar perayaan seremonial saja. Hal-hal seperti ini tentu tidak diinginkan.
Natal mengingatkan kita akan kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus, yang datang dalam kesederhanaan dan merendahkan diri-Nya. Begitu pula, dalam kehidupan jemaat yang panggilan untuk hidup dalam kesatuan, harus memiliki kerendahan hati dan pengorbanan satu sama lain. Di dalam Efesus 4:2-3 dinyatakan, “hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera”. Inilah yang harus menjadi dasar bagi jemaat di dalam melayani Tuhan.
Salah satu bukti mempraktikkan kesederhanaan dalam sikap, yaitu memandang orang lain lebih tinggi dari diri sendiri, dan menjalin kasih yang mempersatukan hati kita sebagai umat Kristiani. Hidup dalam kesatuan bukanlah hanya panggilan di musim Natal, melainkan panggilan seumur hidup kita. Ketika merayakan kelahiran Kristus, mari kita menjalani hidup dengan kerendahan hati, melepaskan ego dan kepentingan pribadi demi keharmonisan dan persatuan dalam Tubuh Kristus. Dengan demikian, kita dapat menjadi saluran berkat bagi satu sama lain, menerangi dunia dengan cahaya kasih dan kesatuan yang Kristus anugerahkan kepada kita.
“Natal seharusnya membawa semangat untuk bersatu dalam melayani Tuhan, bukan perpecahan”
0 Komentar