Renungan Harian: Rabu, 27 November 2024 - Pilihlah Dengan Tepat

Renungan Harian Rabu, 27 November 2024 - Pilihlah Dengan Tepat
Rabu, 27 November 2024

Pilihlah Dengan Tepat!

Bacaan Alkitab: Mazmur 100:1-5

Pada suatu persekutuan yang rutin diadakan setiap hari Rabu malam, seorang ibu yang bernama Bu Carla mengangkat tangan ketika pemimpin persekutuan memberikan kesempatan bagi jemaat yang ingin bersaksi. Bu Carla pun berdiri untuk memulai kesaksiannya. Jemaat-jemaat yang hadir di situ, yang merupakan teman-teman dari Bu Carla, menduga-duga apa yang akan diceritakan Bu Carla, karena baru saja satu minggu suaminya dipanggil Tuhan setelah bertahun-tahun Bu Carla merawat dan mendoakan untuk kesembuhan suaminya dari penyakit kanker. Mereka berfikir sepertinya Bu Carla masih sangat terpukul dan ingin mencurahkan keluhan hatinya, atau bahkan Bu Carla mungkin ingin mengutarakan kekecewaannya pada Tuhan. Akhirnya Bu Carla memulai kesaksiannya. Ia mengatakan, “Tuhan Yesus amat baik dulu, sekarang, dan selamanya. Hari ini genap satu minggu suami saya dipanggil Tuhan. Saya bersyukur Tuhan memberi saya kesempatan untuk boleh mengasihi, merawat, dan menghabiskan waktu-waktu terbaik saya bersama suami di akhir hidupnya. Itu adalah anugerah-Nya. Hari ini saatnya saya memulai lembaran yang baru dan menyembah Tuhan dengan penuh sukacita, karena Dia sangat baik.” Seluruh jemaat yang hadir di situ sangat terkejut mendengarnya, bahkan menjadi sangat terberkati dengan sukacita yang dialami oleh Bu Carla.

Mazmur 100:1-2 menekankan pentingnya menyatakan sukacita melalui pujian dan penyembahan. Ini bukan hanya perintah, tetapi juga undangan untuk menikmati kebaikan Tuhan. Sukacita yang disebutkan di sini bukan hanya perasaan gembira biasa, melainkan sukacita yang mendalam dan abadi yang berasal dari pengenalan dan pengalaman akan kasih dan kesetiaan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada situasi yang sulit dan menantang. Namun, Mazmur 100:1-2 mengingatkan kita bahwa sukacita seorang Kristen tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada pilihan yang kita buat yang didasarkan pada pengenalan kepada-Nya. Ketika kita beribadah dengan sukacita, kita menyatakan kepercayaan kita bahwa Tuhan ada dan bahwa Dia baik.


Keadaan apapun tidak melunturkan sukacitaku, karena sukacita sejati lahir dari pengenalan yang intim akan Allah yang baik

0 Komentar