Tidak Bergantung Pada Keadaan
Bacaan Alkitab: Habakuk 3:16-19
Nabi Habakuk mengungkapkan keyakinannya pada Tuhan di tengah situasi yang sulit. Dia menyatakan, meskipun kondisi di sekitarnya tampak suram, dia akan tetap bersukacita dalam Tuhan. Habakuk mengakui ketakutan dan kekhawatirannya tentang masa depan, ia bahkan menggambarkan situasi yang sangat suram, di mana tidak ada tanda-tanda keberhasilan atau kemakmuran. Tetapi, ia memilih untuk bersukacita dalam Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam ayat 17-18, "Sekalipun pohon ara tidak berbunga... namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku." Ungkapan iman yang kuat dalam Tuhan digambarkan dengan sangat jelas oleh Habakuk melalui tulisannya.
Habakuk memilih untuk bergantung pada Tuhan, sumber kekuatan dan keselamatannya. Dia menyadari bahwa sukacita sejati tidak tergantung pada situasi atau kondisi, tetapi pada hubungan yang erat dengan Tuhan. Ia tetap memilih untuk bersukacita dalam Tuhan. Sukacita yang berasal dari keadaan yang baik, tetapi sukacita yang berasal dari kepercayaan dan keyakinan yang kuat akan kasih dan penyelamatan Tuhan.
Sebagai umat Tuhan, kita diingatkan akan adanya kekuatan dan sukacita dalam Tuhan yang memampukan kita melewati setiap kesulitan dan ketidakpastian dalam hidup. Kita diajak untuk melihat keadaan hidup kita dari perspektif iman dalam Tuhan. Sehingga, kita tetap bisa bersukacita dan bergantung pada Tuhan, meskipun keadaan tampak tidak mendukung. Carilah Tuhan selalu dan bersukacita di dalam Dia, terlepas dari apapun situasi yang kita hadapi.
Dalam kekeringan dan kesulitan, hati yang percaya menemukan sumber sukacita yang tak pernah kering, yaitu kehadiran dan janji Tuhan yang setia dalam kehidupan umat-Nya
0 Komentar