Renungan Harian: Senin, 21 Oktober 2024 - OMDO

Renungan Harian Senin, 21 Oktober 2024 - OMDO
Senin, 21 Oktober 2024

OMDO

Bacaan Alkitab: Yakobus 2:14-26

“Kamu harus kuat! Kamu tidak boleh bersedih! Masa anak Tuhan sedih seperti itu, seperti tidak punya pengharapan saja”, hibur seorang teman kepada Alex yang sedang berduka ketika ayahnya dipanggil Tuhan. Rasanya tidak jarang kita melihat fenomena dimana orang-orang berusaha menghibur teman atau saudaranya yang sedang berduka dengan kalimat-kalimat seperti yang disebutkan di awal. Apakah kalimat tersebut tepat dan menolong? Hati-hati loh, belum tentu kalimat tersebut menjawab kebutuhan dia pada saat itu. Bisa saja orang yang sedang berduka mengatakan dalam hatinya, “dasar OMDO (omong doang)! Belum tentu kamu tidak bersedih kalau jadi diriku!” Karena memang benar adanya, ketika orang sedang berduka, yang mereka butuhkan adalah bukan kata-kata nasihat melainkan kata-kata validasi dan penerimaan perasaan mereka seperti, “Ya aku mengerti perasaanmu. Wajar kalau kamu bersedih. Akupun pasti akan mengalami hal yang sama apabila ada di posisimu.”

Dalam nats yang sudah kita baca, Yakobus berbicara tentang iman yang harus disertai dengan perbuatan. Secara khusus ayat 15-16 yang berbunyi, ‘Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?’ Ayat ini menunjukkan kecenderungan manusia yang hanya bisa “omdo” alias omong doang. Mereka seolah-olah perhatian dengan kata-kata yang dilontarkan, tapi tidak menjawab kebutuhan intinya sama sekali. Sama halnya dengan iman, jika iman hanya sebatas di mulut dan tidak disertai dengan perbuatan, tidak ada artinya sama sekali.

Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk melihat dengan tepat apa yang menjadi kebutuhan sesama kita. Terus asah diri untuk dapat peka menjawab kebutuhan mereka. Jangan gunakan kacamata diri sendiri, tapi belajar untuk menempatkan pada posisi mereka. Kiranya Roh Kudus terus menolong kita untuk dapat melakukannya.


Iman yang tidak disertai dengan perbuatan adalah mati

0 Komentar