Sesama Bus, Dilarang Saling Mendahului
Bacaan Alkitab: Galatia 6:1-10
Pernahkah kita membaca kalimat, “Sesama bus, dilarang saling mendahului?” Ya betul, seringkali kita menemukan kalimat tersebut terpampang di bagian belakang bus, sebagai peringatan kepada bus lain untuk dapat sabar dan tidak mendahului, karena dapat berakibat fatal. Sering sekali kecelakaan terjadi hanya karena sesama mobil besar ingin saling menyusul dan mendahului.
Begitu juga kita sebagai manusia. Allah menginginkan kita saling bersabar dan menunggu setiap proses yang dialami dalam kehidupan orang-orang sekeliling kita. Seringkali ketika kita terlalu fokus dan terburu-buru dengan tujuan kita sendiri, kita menjadi tidak sadar apa yang sedang dialami oleh mereka yang membutuhkan kita. Padahal dalam nats yang sudah kita baca, jelas Paulus mengingatkan kita untuk bertolong-tolongan menanggung beban dan saling berbuat baik kepada semua orang, khususnya kepada saudara seiman. Tentunya bukan tanpa sebab Paulus menulis hal tersebut, karena Paulus melihat jemaat di Galatia yang terlalu acuh tak acuh terhadap sesamanya.
Apa yang menjadikan kita tidak peduli terhadap sesama kita? Kesibukan, kenikmatan dunia, ataukah ego kita yang mengatakan, “yang penting saya baik-baik saja, yang penting tujuan saya tercapai, dll.” Tentunya ini merupakan pemikiran keliru, karena kata “bertolong-tolonglah” menunjukkan bahwa kita sebagai manusia suatu hari juga akan perlu ditolong oleh orang lain. Melalui renungan hari ini, mari kita ubah pemikiran kita sesuai kebenaran Firman Tuhan dan minta Tuhan memberikan kepada kita hati yang peka akan kebutuhan orang lain.
Semua orang perlu pertolongan, termasuk diri kita sendiri
0 Komentar