Lebih Berbahagia Memberi Daripada Menerima
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 20:17-38
Anna adalah pemilik toko kue kecil di sebuah kota Solo. Pemasukkan yang diterimanya setiap hari hanyalah cukup untuk membiayai keluarganya sehari-hari. Namun, dia selalu berusaha menemukan cara untuk memberi, yaitu dengan membuat kue sedikit lebih banyak dari yang dapat ia jual setiap harinya untuk ia bagi-bagikan kepada orang-orang tidak mampu di sekitar kompleknya. Selain itu, dia juga terbiasa memberikan makanan dan hadiah kepada keluarga miskin di sekitarnya setiap Natal. Anna percaya bahwa kebahagiaan tidak datang dari kekayaan materi, tetapi dari membahagiakan orang lain.
Dalam Kisah Para Rasul 20:35, Paulus mengingatkan gereja di Efesus tentang pentingnya memberi. "Lebih berbahagia memberi daripada menerima," adalah kata-kata yang diucapkan Yesus, yang tidak ditemukan dalam Injil, tetapi memiliki makna yang mendalam. Ini menunjukkan bahwa memberi adalah lebih penting daripada menerima berkat. Mengapa? Karena dalam memberi, Tuhan menjanjikan sukacita yang tidak dapat dibeli dengan uang, di samping terdapat berkat yang Tuhan janjikan.
Contoh yang baik diberikan juga oleh Paulus. Sekalipun ia memiliki panggilan untuk memberitakan Injil, namun tidak menjadi alasan untuk Paulus untuk hidupnya menerima, menerima, dan menerima. Paulus berjuang membiayai hidupnya dengan bekerja, dan bahkan melalui hasil pekerjaannya ia gunakan untuk melayani Tuhan dan memberi kepada sesama. Oleh sebab itu, marilah kita tidak terus memikirkan bagaimana kita ditolong, bagaimana kita mendapat belas kasihan orang lain, bagaimana kita diberkati; Tapi lebih daripada itu kita ubah cara pandang kita dengan berfikir, bagaimana kita bisa menolong, bagaimana kita bisa berbelas kasihan kepada orang lain, bagaimana kita bisa memberkati.
Tangan yang memberi adalah tangan yang berbahagia
0 Komentar