Jaga Hatimu!
Bacaan Alkitab: Amsal 4:20-27
Seorang seniman berbakat duduk di depan kanvas kosong. Keheningan studio hanya dipecah oleh dentingan lembut kuas dan hembusan nafasnya. Setiap goresan cat bukan sekadar warna, tapi ekspresi jiwanya, cerminan hati yang berkecamuk. Setiap sapuan kuas mengukir kisah, bukan hanya di kanvas, tapi juga di jiwa sang seniman. Kehidupan kita (setiap pikiran, perkataan, dan tindakan) lahir dari "kanvas" hati kita. Amsal 4:23 berkata, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
Hati, metafora Alkitab untuk pusat emosi, keinginan, dan pikiran, menentukan arah hidup kita. Ia bagaikan sumber mata air, mengalirkan aliran yang jernih atau keruh, tergantung pada apa yang kita masukkan ke dalamnya. Matius 15:11, "…Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. "Kata-kata yang tajam, pikiran-pikiran jahat, iri hati, dan kebencian, semuanya lahir dari hati yang tidak dijaga. Kristus datang bukan hanya untuk menunjukkan kerusakan hati kita, tetapi juga untuk memulihkan kondisi hati kita. Melalui pengorbanan-Nya, Kristus membersihkan noda dosa manusia dan memberikan kepada kita hati yang baru.
Menjaga hati bukan hal mudah. Ini tidak hanya berbicara tentang bagaimana kita menghindari kejahatan besar, tetapi juga bagaimana kita memperhatikan detail kondisi hati kita. Apakah ada dosa yang masih tersimpan: kemarahan, iri hati, kemalasan, kebohongan, kesombongan atau dosa lainnya. Mari datang pada Tuhan dengan kerendahan hati dan memohon anugerah-Nya untuk menyucikan hati kita. Kiranya hati kita memancarkan terang, kasih dan kemuliaan-Nya sehingga kehidupan kita menjadi berkat bagi orang-orang disekitar kita.
Dengan menjaga hati, kita dapat menjadi saksi Kristus yang hidup dan bersinar di tengah kegelapan dunia
0 Komentar