Renungan Harian: Sabtu, 28 September 2024 - Latihan Rohani

Renungan Harian Sabtu, 28 September 2024 - Latihan Rohani
Sabtu, 28 September 2024

Latihan Rohani

Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4:6-11

Bayangkan seorang atlet yang memenangkan marathon bergengsi. Kemenangan ini bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari dedikasi dan latihan berjam-jam di bawah terik matahari, melawan angin dan hujan. Ia melatih tubuhnya hingga batasnya, membangun stamina dan kekuatan, demi menaklukkan rintangan dan mencapai garis finish.

Kehidupan Kristen pun bagaikan perlombaan, bukan perlombaan fisik, melainkan perlombaan iman. Dan sama seperti atlet, kita pun membutuhkan latihan rohani untuk memperkuat iman dan menghadapi perlombaan ini dengan penuh keyakinan. Rasul Paulus, melalui suratnya kepada Timotius, menekankan pentingnya "melatih diri beribadah" (ayat 7) dibandingkan dengan latihan jasmani. Ibadah bukanlah sekadar ritual keagamaan, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan kita yang didedikasikan kepada Tuhan. Saat kita membaca firman Tuhan, berdoa, bersekutu dengan sesama percaya, melayani, dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus, kita sedang melatih otot-otot iman kita.

Seperti makanan menyehatkan tubuh, firman Tuhan memberi nutrisi bagi jiwa kita. Semakin teratur kita membaca dan merenungkannya, semakin kita memahami kehendak Tuhan dan memperkuat iman kita. Selain membaca firman Tuhan, berdoa juga merupakan hal yang penting. Doa adalah komunikasi intim dengan Tuhan. Di dalam doa, kita mencurahkan isi hati, bersyukur, memohon, dan mendengarkan suara-Nya. Semakin sering kita berdoa, semakin dekat hubungan kita dengan Tuhan dan semakin teguh iman kita.

Sepanjang hidup-Nya, Kristus menghadapi berbagai tantangan dan godaan, namun Ia tetap teguh dalam iman dan ketaatan kepada Bapa-Nya. Saat berpuasa dan dicobai di padang gurun, saat menghadapi pengkhianatan, penderitaan, dan kematian, Kristus tidak pernah goyah. Ketabahan dan iman-Nya yang tak tergoyahkan menjadi panutan bagi kita untuk terus melatih diri secara rohani dan berlari dengan tekun dalam pertandingan iman. Sudahkah kita melatih diri kita secara rohani? Bagaimana dengan disiplin rohani kita dalam hal membaca firman dan berdoa?


Hanya dengan pertolongan Roh Kudus dan kehadiran Firman Allah yang direspon dengan ketaatan dan kedisiplinan membuat kita mampu menjalani hidup dalam kekudusan

0 Komentar