Ibadah Yang Murni
Bacaan Alkitab: Yakobus 1:26-27
Hal yang ironi yang sering terjadi dalam ibadah atau persekutuan Kristen masa kini adalah orang bermain Hp pada saat ibadah; ada orang-orang yang bisa mengobrol pada saat khotbah; datang terlambat, dan keluar dari ruang ibadah padahal belum selesai. Ini harus menjadi perhatian yang serius, dan harus dimulai dari masing-masing pribadi untuk bisa memiliki hati yang sungguh-sungguh dalam mengikuti suatu ibadah.
Yakobus mengingatkan kita bahwa ibadah yang murni dan bersih di hadapan Allah adalah bukan hanya perkataan, tetapi juga tindakan. Hidup yang jujur bukan hanya tentang menjaga lidah dari kata-kata dusta, tetapi juga tentang memancarkan kebaikan dalam perbuatan sehari-hari. Ini merupakan suatu konsep ibadah yang holistik, bahwa keseluruhan aspek hidup kita terlibat di dalamnya, sehingga tidak menjadi ibadah yang sia-sia di hadapan Tuhan (ay. 26). Oleh karena itu, kita harus bisa mengekang lidah kita, yang menjadi peringatan spesifik yang disampaikan oleh Yakobus di sni.
Sebagai umat Kristen, panggilan untuk menjalani kehidupan yang jujur terwujud dalam kasih kepada sesama dan pengabdian kepada yang membutuhkan. Ketika kita merenungkan ayat ini, mari memastikan bahwa kejujuran kita melebihi sekadar ucapan, mencerminkan kasih Kristus yang menyentuh hati dan tangan yang siap membantu orang yang terpinggirkan. Hidup yang jujur dan penuh kasih, sebagaimana digambarkan dalam Yakobus 1:26-27, membawa kemuliaan bagi Tuhan dan melayani sebagai terang dalam dunia yang kadang-kadang dipenuhi dengan kebingungan dan kegelapan. Kiranya kita menjadi saksi hidup yang mencerminkan Kristus, mengajak orang lain untuk mengenal-Nya melalui kehidupan kita yang tulus dan jujur.
“Mari dalam setiap ibadah atau persekutuan, kita datang dengan
penyerahan diri penuh kepada Tuhan”
0 Komentar