Renungan Harian: Kamis, 5 September 2024 - Anak Terang

Renungan Harian Kamis, 5 September 2024 - Anak Terang
Kamis,5 September 2024

Anak Terang

Efesus 5:1-12

Seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya. Karena penasaran, pria itu bertanya, "Mengapa anda berjalan membawa lampu?"

Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan". Dengan heran pria iτu bertanya lagi, "Tetapi, bukankah anda buta & tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?" Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya..."

Menurut KBBI, yang dimaksud dengan terang dapat diartikan sebagai: yang menyebabkan segala sesuatu dapat dilihat dengan jelas; ketiadaan kegelapan. Hidup manusia baru yang telah mengalami penebusan Kristus adalah kehidupan dalam terang. Terang itu tampak dan terlihat mata. Terang itu juga meniadakan kegelapan. Di mana ada terang, di situ tidak ada kegelapan.

Paulus mengingatkan hidup anak-anak terang harus berbeda dari hidup anak-anak gelap (ay. 3-6). Ia mengakui: "Memang kamu dahulu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu, hiduplah sebagai anak-anak terang" (ay. 8). Orang Kristen memiliki kisah lama, tetapi ia hidup dengan status yang baru.

Kehidupan anak gelap berbeda dengan kehidupan anak terang. Karena itu, kita tidak boleh bergaul atau ambil bagian dengan mereka (ay. 7). Kita tidak boleh turut melakukan perbuatan mereka, antara lain: percabulan, kecemaran, keserakahan, perkataan kotor, perkataan hampa, perkataan semborono (ay. 3-4). Mereka akan dimurkai dan tidak mendapatkan bagian dalam kerajaan Allah (ay.5-6). Melalui Paulus, Allah begitu tegas menyatakan bahwa hidup orang Kristen sudah seharusnya dalam terang. Tidak bermain-main dengan dosa. Menyebut dosa mereka saja pun sudah memalukan (11- 12), apalagi terlibat. Hal itu sangat mendukakan Allah.

Dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan selama ini, apakah kita telah hidup sebagai anak terang? Sudahkah kita berjuang melawan dosa, menjauhi bahkan memeranginya? Mari hidup sebagai anak terang yang memancarkan kasih, kekudusan, kebajikan dan karakter Kristus.


Tuhan, Tolong kami hidup sebagai anak terang dan membenci dosa

0 Komentar