Renungan Harian: Jumat, 6 September 2024 - Bersih Tangan, Murni Hati

Renungan Harian Jumat, 6 September 2024 - Bersih Tangan, Murni Hati
Jumat, 6 September 2024

Bersih Tangan, Murni Hati

Bacaan Alkitab: Mazmur 24:1-10

Salah satu protokol kesehatan yang terus disosialisasikan selama masa pandemi covid ’19 adalah protokol kesehatan 5 M. Salah satu “M” yang dimaksud adalah mencuci tangan. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun sayangnya, banyak orang yang sangat memperhatikan kondisi fisik yang bersih namun tidak disertai dengan kondisi hati yang bersih pula. Amsal 4:23 menyatakan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.

“Tangan yang bersih" juga tidak saja berbicara tentang “tangan” secara fisik tapi juga dapat dikaitkan dengan tangan yang bersih dari tindakan dosa (misalnya ungkapan “tangan yang tidak menerima suap” (Yes. 33:15); “Tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan” (1Tim 2:8). Demikianpun dengan kondisi “Hati yang murni" yang mengacu kepada kekudusan batin, motivasi dan sasaran yang benar.

Dalam tradisi Perjanjian Lama, Mazmur 24 adalah nyanyian bangsa Israel ketika mereka berjalan ke Gunung Sinai untuk beribadah kepada Allah. Mazmur 24 disusun dengan tatanan, misalnya: pernyataan siapakah Allah, Pencipta semesta dan Raja yang berdaulat. Inilah Allah yang disembah orang Israel sehingga mereka tidak boleh memandang sebelah mata ibadah kepada Allah. Karena itu, mereka perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Ayat 3-6 berperan sebagai pengujian diri, yaitu hal apa saja yang diharapkan Allah dari umat saat mereka datang menyembah-Nya. Mereka tidak boleh dicemari dengan motivasi atau niat yang cemar. Seluruh hidup mereka harus mencerminkan sifat Allah.

Ibadah adalah ungkapan iman kita. Ibadah yang hidup terpancar dari iman yang dinamis, nyata, dan melewati pergumulan bersama dengan Allah. Ibadah adalah tentang seluruh kehidupan kita di hadapan Allah.

Apakah kita memiliki “tangan yang bersih” dan “hati yang murni” di hadapan Allah sehingga terpancar dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar?


Iman yang sejati selalu menghasilkan kekudusan hati dan kebenaran hidup

0 Komentar