Renungan Harian: Senin 22 Juli 2024 - "Anak-anak Allah"

Renungan Harian: Senin 22 Juli 2024 - "Anak-anak Allah"


Senin, 22 Juli 2024

“ANAK-ANAK ALLAH”

Bacaan Alkitab: Roma 8:1-17

Nicholas Winton adalah seorang pahlawan penyelamat 650 anak-anak Yahudi pada zaman Nazi. Winton dengan berbagai macam upaya, termasuk menggunakan uangnya sendiri menyelamatkan anak-anak ini dari kejamnya peperangan dan pembantaian orang-orang Yahudi oleh Nazi. Dan waktu pun berlalu, dengan difasilitasi oleh sebuah stasiun TV, Winton dipertemukan dengan beberapa anak-anak yang ia selamatkan itu, dalam sebuah acara khusus yang sangat mengharukan. Mereka tentu sangat berterima kasih atas apa yang Winton lakukan dalam hidup mereka.

Tentu kita juga akan merasakan dan melakukan hal yang sama, jika kita menjadi salah satu dari orang-orang yang pernah diselamatkan oleh Winton itu. Kita akan bersyukur dan sangat berterima kasih tentunya. Akan tetapi, bukankah kita juga telah memiliki status sebagai “anak-anak yang diselamatkan”? Kita disebut sebagai anak-anak Allah. Tuhan mengutus Anak-Nya, untuk menjadikan kita anak anak-Nya. Dia menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Di dalam Roh-Nya, Dia memberi hidup dan memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut (ay.2). Dia menuntun setiap langkah kehidupan kita agar senantiasa hidup berkenan kepada-Nya. Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah (ay. 14). Inilah status kita, sebagai anak-anak Allah, kita adalah pewaris dari janji-janji Allah (ay. 17).

Ketika kita menyadari akan status kita saat ini, sebagai anak-anak Allah, maka sudah selayaknya lah hidup kita ini senantiasa berjalan di dalam pimpinan Roh Allah. Dialah yang akan selalu memimpin kita untuk hidup memuliakan Allah di tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan cobaan ini. Kita harus menjadi saksi dengan terus bertekad untuk memberitakan tentang kasih Kristus melalui perkataan dan perbuatan kita.


“Status sebagai anak-anak Allah menjadikan kita saksi
di tengah-tengah dunia ini, bahwa
Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia.”

0 Komentar