Renungan Harian: Kamis, 1 Agustus 2024 - Hikmat Dalam Kejujuran

Renungan Harian: Kamis, 1 Agustus 2024 - Hikmat Dalam Kejujuran


Kamis, 1 Agustus 2024

Hikmat Dalam Kejujuran

Bacaan Alkitab: Amsal 23:15-16

Apa yang menjadi standar kebanggaan orang tua zaman sekarang terhadap anaknya. apakah berkaitan dengan prestasi di sekolah atau pencapaian-pencapaian tertentu? Sudah seharusnya kita menitikberatkan pencapaian anak-anak kita pada karakter mereka, khususnya berkaitan dengan kejujuran.

Di sini diungkapkan keinginan dan sukacita seorang bapa terhadap anaknya yang bijak dan jujur (ay. 15-16). Demikian juga seharusnya, sebagai anak-anak Tuhan, setiap orang dipanggil untuk menjadi bijak dan jujur dalam segala hal. Karena jujur adalah salah satu buah dari hikmat yang berasal dari Tuhan. Hikmat merupakan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk; yang benar dan yang salah; yang berguna dan yang sia-sia; dan untuk bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Hikmat bukanlah sekadar pengetahuan atau kecerdasan, tetapi juga sikap hati yang takut akan Tuhan dan taat kepada firman-Nya.

Salomo tidak meminta kekayaan, kekuasaan, atau umur panjang, tetapi ia meminta hikmat untuk memerintah umat Allah dengan adil dan benar. Dan Tuhan memberinya hikmat yang melebihi semua orang di dunia. Dengan hikmat itu, Salomo dapat memberikan keputusan yang adil, memerintah dengan kebenaran, menuliskan perkataan hikmat yang dilandasi dengan kebenaran, dan membangun Bait suci yang megah.

Hikmat tidak dapat dipisahkan dari kejujuran, karena kejujuran adalah tanda dari hati yang bersih dan setia kepada Tuhan. Orang yang jujur tidak akan berbohong, menipu, mencuri, atau berkhianat. Orang yang jujur akan mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan berusaha memperbaiki diri. Orang yang jujur akan menghormati orang lain, tidak menggosip, tidak memfitnah, dan tidak menyakiti. Orang yang jujur akan menjaga janjinya, tidak ingkar, tidak lalai, dan tidak mengecewakan.

Marilah kita menjadikan jujur sebagai hikmat yang kita cari dan terapkan. Karena dengan jujur, kita akan mendapatkan berkat dan sukacita dari Tuhan. Karena dengan jujur, kita akan menjadi saksi dan teladan bagi orang lain. Karena dengan jujur, kita akan memuliakan nama Tuhan.

“Milikilah hikmat melalui pikiran dan perkataan yang jujur:
tidak berbohong dan katakan apa yang sebenarnya terjadi”

0 Komentar