Renungan Harian: Jumat, 26 Juli 2024 - Bertobat dan Peka

Renungan Harian: Jumat, 26 Juli 2024 -  Bertobat dan Peka
Jumat, 26 Juli 2024

BERTOBAT DAN PEKA

Bacaan Alkitab: Wahyu 3:19-22

Lampu lalu lintas adalah salah satu sarana untuk mengatur kelancaran kendaraan dan juga menunjang keselamatan para pengguna jalan. Pada kenyataannya, masih sering ditemukan ketidaktaatan para pengguna jalan terhadap sistem lampu lalu lintas, misalnya: menerobos lampu merah, menyeberang jalan pada saat lampu hijau, dlsb. Seringkali kesadaran akan hal ini timbul ketika terjadi kecelakaan. Tentu ini pemahaman yang salah, oleh karena itu perlu ketataan yang penuh terhadap setiap rambu-rambu yang ada. Bukankah demikian juga dengan kehidupan kita dalam konteks ketaatan kita terhadap setiap apa yang Tuhan kehendaki.

Di ayat 19, Tuhan berfirman, ``Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!" Salah satu bentuk kesadaran diri yaitu mengenali dosa dan perlunya pertobatan. Pertobatan bukanlah tindakan yang dilakukan satu kali saja, melainkan sikap hati yang terus-menerus terhadap Tuhan. Ayat ini merupakan panggilan untuk melakukan introspeksi, memeriksa hati dan perbuatan kita. Bertobat adalah tindakan sadar diri yang membawa kita kembali kepada-Nya. Tuhan tidak hanya ingin perubahan luar, tetapi juga hati yang tulus ikhlas.

Ketika kita membuka hati kita, Tuhan tidak hanya masuk sebagai tamu, tetapi sebagai Tuhannya. Dia ingin terlibat dalam setiap aspek kehidupan kita. Ini mengingatkan kita untuk tidak hanya menyambut Tuhan dalam saat-saat indah, tetapi juga dalam kesulitan dan kelemahan kita. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius untuk mencari Tuhan, merenungkan Firman-Nya, dan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Tuhan mengundang kita untuk dengan rendah hati mengetuk pintu-Nya dan menyadari bahwa kita membutuhkan Dia dan tidak dapat bertumbuh tanpa campur tangan-Nya.

Kita dipanggil untuk menjadi orang-orang yang memiliki telinga rohaniah yang sensitif terhadap suara Tuhan. Marilah kita menjadi orang-orang percaya yang sadar diri di hadapan Tuhan. Melalui pertobatan, membuka hati, dan ketaatan terhadap suara Roh Kudus, kita dapat memasuki hubungan yang lebih dalam dengan-Nya dan mengalami janji-Nya yang ajaib.


“Pertobatan adalah respons kita terhadap
teguran Tuhan, yang disertai dengan perubahan
hidup dan kepekaan untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam kebenaran.”

0 Komentar