Perencanaan Yang Hati-Hati
Bacaan Alkitab: Amsal 21:1-10
Berjalan dengan iman bukan berarti kita berhenti berpikir. Bersandar kepada Allah bukan berarti kita menjadi ceroboh, malas dan apatis terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Tindakan-tindakan diatas adalah wujud dari penyimpangan iman Kristen. Setiap kita perlu mempercayai Allah dalam segala hal, termasuk keuangan, kesehatan, pekerjaan dan dalam keseharian hidup kita. Berkendara dengan selamat menjadi doa dan harapan semua orang, namun kebut-kebutan di tikungan tajam menunjukkan ketidakbijaksanaan kita.
Ketika kita mempercayakan hidup Allah, bukan berarti mengabaikan kesehatan dan keselamatan. Hidup dalam pergaulan bebas, merokok tanpa henti, tidur setelah diri hari, bergaul dengan sembarang orang, bertindak bodoh dan ceroboh. Berharap dengan melakukan semua itu tubuh kita baik-baik saja. Dengan iman orang percaya berkata, yang penting aku percaya kepada Tuhan. Jika pengalaman buruk atau kehidupan berantakkan, cukup bagiku bila Tuhan menolong tepat waktu. Semua hal di atas adalah wujud kesombongan manusia terhadap Allah.
Setiap orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus, akan menaruh hidupnya sunguh-sungguh di dalam genggaman tangan Tuhan. Bila kesulitan dan penderitaan menimpa orang percaya, bukan berarti Allah melepaskan atau membiarkan kita kesusahan. Karena Allah mampu bertindak jauh melampaui apa yang kita pikirkan, bahkan menyediakan segala sesuatu melampaui dari yang kita perlu. Allah sanggup melakukan apa yang tidak dapat orang percaya lakukan. Penting bagi kita untuk memiliki perencanaan atas hidup kita, namun jauh lebih penting lagi untuk menyerahkan seluruh perencanaan itu kepada tangan Allah yang penuh kuasa, yang dengan teratur menuntun kita setahap demi setahap. Mari kita serahkan hidup kita kepada Penebus yang hidup.
Dengan beriman dan mempercayakan seluruh rencana hidup,
kita dimampukan untuk melewati lembah yang gelap sekalipun
0 Komentar