Menanti Dengan Iman
Bacaan Alkitab: Mazmur 13:1-6
Merasa diabaikan tentunya adalah sebuah perasaan yang sangat tidak mengenakkan hati. Mungkin kita pernah mengalami hal ini. Seorang remaja putra menyampaikan keluhannya tentang Tuhan kepada kakak rohaninya. Ia mengatakan, “Saya rasa Tuhan tidak peduli kepada saya, buktinya semua doa saya tidak dijawab oleh-Nya”.
Pemazmur menyatakan bahwa ia menunggu jawaban dari setiap doanya. Pertanyaan muncul di dalam dirinya: Berapa lama lagi ia harus menunggu jawaban dari Tuhan? Berapa lama ia harus bersabar terhadap setiap penderitaan dan penindasan yang datang kepada dirinya? Ia begitu menantikan jawaban doa dari Allah karena musuhnya siap mencemooh dan merendahkannya. Kondisi yang tidak membaik mendatangkan kekhawatiran di dalam diri pemazmur. Tidak ada tanda-tanda Allah menjawab doanya, seakan-akan Allah diam dan tidak menghiraukan dirinya. Di samping itu, tekanan dari musuhnya makin menjadi-jadi. Mereka bersiap untuk merendahkan dan mencemoohnya. Keadaan itu bisa saja membuat pemazmur putus asa.
Namun hal yang menarik ialah, meskipun demikian, ia tetap memuliakan Allah (ayat 6). Meski hatinya dipenuhi dengan kesedihan dan kekhawatiran bahkan ketakutan, tetapi ia sadar bahwa ada satu hal yang bisa ia lakukan, yaitu terus berharap dan berdoa kepada Allah. Ia percaya bahwa Allah akan menjawab doanya. Dalam penantian yang berat itu, ia tetap memuji kebesaran Allah. Ia tetap mengingat kebaikan-kebaikan Allah yang telah ia alami di sepanjang hidupnya. Inilah kekuatan yang dimiliki pemazmur. Pergumulan dan masalah yang bertubi-tubi menimpanya tidak membuatnya berhenti berharap dalam menantikan jawaban doa Allah.
Allah tidak pernah cuek ataupun tidak peduli terhadap umat-Nya. Meski harus dilalui dengan kepedihan dan air mata, Allah pasti akan menjawab setiap doa dan permohonan kita.
Mari belajar memfokuskan diri pada setiap kebaikan Allah. Dengan demikian kita dimampukan untuk terus bersyukur dan memuliakan Dia
0 Komentar