Rabu, 26 Oktober 2022
Ketika Kasih Tak Berkesudahan
Bacaan Alkitab: Mazmur 145:1-8
“Setiap kali Kakek mengajak saya ke pantai, ia selalu melepas arloji dan menyimpannya. Suatu hari saya bertanya, ‘Kenapa Kakek melakukannya?’” kenang Sandra. “Kakek tersenyum dan menjawab, ‘Karena Kakek ingin kamu tahu, betapa berharganya waktu yang Kakek jalani bersamamu. Kakek hanya ingin bersamamu dan membiarkan waktu berlalu.’”
Sandra menceritakannya pada upacara pemakaman kakeknya. Itulah salah satu kenangan favoritnya dari kebersamaan mereka. Saat merenungkan betapa kita merasa berharga ketika orang lain meluangkan waktu untuk kita, saya pun teringat kata-kata dalam Kitab Suci tentang perhatian Allah yang penuh kasih.
Allah selalu mempunyai waktu untuk kita. Daud berdoa dalam Mazmur 145, “Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya” (ay. 16-18).
Kebaikan dan perhatian Allah yang bijaksana menopang hidup kita setiap saat, menyediakan udara bagi kita untuk bernapas dan makanan untuk disantap. Karena sangat mengasihi kita, Sang Pencipta segala sesuatu menata setiap detail keberadaan kita dengan penuh belas kasih. Kasih Allah begitu dalam dan tak berkesudahan, sehingga dalam kebaikan dan rahmat-Nya, Dia berkenan membuka jalan bagi kita untuk mengalami kehidupan dan sukacita yang kekal dalam hadirat-Nya. Dia seolah-olah berkata, “Aku sangat mengasihimu, Aku hanya ingin bersamamu selamanya dan membiarkan waktu berlalu.”
Bapa, terima kasih atas kasih-Mu yang sempurna
Mampukan aku memuji Engkau atas kasih-Mu
dan membagikannya dengan sesama hari ini
0 Komentar