Senin, 24 Februari 2020
Gerakan Baca Alkitab
Bacaaan Alkitab: Habakuk 2:12-14
Mari membayangkan bersama-sama dengan saya. Gereja-gereja dari beraneka denominasi dan aliran, di berbagai tempat di tanah air, bersama-sama bersepakat untuk memobilisasi seluruh jemaatnya untuk mengambil ketetapan mencari dan mengenal Tuhan lebih dalam melalui membaca Alkitab setiap hari, hingga seluruh Firman Tuhan selesai dibaca. Tujuan akhirnya bukan sekadar khatam Alkitab, melainkan perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang telah mewahyukan Alkitab. Perjumpaan yang mengubahkan mereka semakin mengenal Tuhan, semakin bertumbuh serupa Kristus, serta melangkah mempengaruhi lingkungan dan dunianya.
Tuhan tidak menyatakan kepada kita kapan atau berapa sering kita perlu mebaca Alkitab. Dia hanya meberi tahu kita bahwa kita memerlukannya untuk hidup: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4; Ul 8:3). Mengapa perlu membaca seluruh Alkitab? Karena kita ingin mengenal Tuhan dalam seluruh penyataan-Nya tentang Diri-Nya, bukan hanya dalam ayat-ayat favorit dan populer saja. Lagi pula “segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:16-17).” Segala tulisan berarti seluruh Alkitab.
Benarlah penegasan yang dikatakan oleh almarhum John Stott (dalam The Bible: Book for Today) bahwa, “Jika Alkitab adalah penyataan Tuhan tentang diri-Nya (pribadi-Nya, perjanjian-Nya, perintah-Nya), jelaslah bahwa melalaikan Alkitab berarti mengabaikan Tuhan. Hanya jikalau pikiran kita menyelam dalam firman-Nya, kita dapat mengenal-Nya dan pikiran kita dapat dibentuk sesuai pikiran-Nya.” Adakah kita sudah teratur dalam pembacaan Firman Tuhan?
Teratur Membaca Alkitab
Berarti Teratur Mencari Kehendak-Nya Setiap Hari
0 Komentar